TEKNOLOGI MODERN DAN PERADABAN BARAT
Teknologi di Abad Pertengahan
Pada masa Abad Pertengahan, perdagangan
internasional masyarakat Barat dengan dunia Timur hampir lenyap sama
sekali. Ketika itu negeri-negeri di pantai Selatan, laut Tengah, dan
Spanyol ditaklukkan oleh Islam. Oleh karena itu, Abad Pertengahan
disebut abad kegelapan. Tatanan sosial politik masa itu adalah tatanan
masyarakat feodal, dengan struktur ekonomi yang masih sederhana.
Tatanan sosial seperti itu sulit untuk melakukan perubahan.
Perdagangan baru mulai berkembang pada abad ke
11. Sejak itu, berkembang pula kota-kota sebagai pusat perdagangan.
Muncullah kelompok-kelompok pengrajin yang disebut kaum warga kota,
yang kontras dengan golongan bangsawan dan petani. Titik mula
perkembangan masyarakat Eropa di Abad Pertengahan ini adalah Perang
Salib.
Teknologi di Masa Pencerahan
Sesudah Abad pertengahan, mulailah periode
Renaissance (pada abad ke-15 dan 16). Menyusul kemudian zaman Barok
yang merupakan zaman peralihan ke zaman pencerahan.
Perubahan-perubahan penting terjadi di kalangan
warga kota. Kaum pengrajin yang orientasinya pada perdagangan tidak
lagi masuk dalam golongan kota. Warga kota diartikan sebagai mereka
yang memperoleh pendapatan dari keuntungan usaha atau bunga modal.
Dalam perkembangan selanjutnya kaum warga kota ini dapat menyaingi kaum
rohaniwan dalam bidang ilmu pengetahuan dan budaya. Para rohaniwan
mulai menurun pengaruhnya, kritik pun datang dari Luther dan Calvin
terhadap otoritas gereja, kritik tersebut dapat memudarkan tatanan
kolektivitas masyarakat. Akibatnya peta religius kegerejaan di Eropa
berubah secara mendasar. Pergeseran peta religius kegerejaan ini
memiliki pengaruh yang kuat bagi perubahan kebudayaan dan munculnya
paham individualisme. Dalam perkembangan selanjutnya muncullah revolusi
industri (di Inggris) yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam
bidang industri.
Teknologi Modern Kapitalisme
Pengertian kapitalisme memiliki empat kata
kunci, yaitu: (1) berorientasi pada produksi, (2) memperjualbelikan
hasil produksi sebagai komoditi melalui pasar, (3) mendapatkan
keuntungan sebesar-besarnya, dan (4) terjadi akumulasi keuntungan,
modal dan kekayaan hanya pada beberapa orang saja. Pada erat
kapitalisme ini segala sesuatu dianggap bernilai dan berguna bila ada
permintaan dan penawaran dari pasar.
Teknologi merupakan sasaran yang paling efektif
untuk terjadinya peningkatan proses produksi. Setelah revolusi
industri, teknologi berperan sangat luar biasa dalam meningkatkan
produksi yang berlipat ganda. Dengan penerapan teknologi dapat
meminimkan biaya-biaya produksi, sebaliknya dapat memaksimumkan
kualitas produksi.
ALIH TEKNOLOGI DAN KEPENTINGAN NEGARA MAJU
Perkembangan Teknologi dan Meluasnya Kolonialisme
Penemuan teknologi transportasi sebagai sistem
navigasi perkapalan dan alat kompas mempercepat peluasan kolonialisme.
Pelayaran orangorang Eropa ke belahan dunia lain yang pada mulanya
untuk mendapatkan rempah-rempah, dan bahan-bahan mentah lainnya yang
murah harganya pada akhirnya menguasai daerah-daerah penghasil
tersebut. Apabila setelah terjadinya revolusi industri koloni Eropa
seperti Inggris, Jerman, Spanyol, Portugis, dan jajahannya.
Negara-negara kolonialis ini tidak saja membutuhkan bahan-bahan mentah
yang murah harganya. Tetapi sekaligus untuk memasarkan hasil-hasil
teknologinya ke daerah jajahannya. Untuk memperdalam pemahaman Anda
mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!
Pola bahwa percepatan penguasaan teknologi
membawa perluasan kolonialisme juga terjadi pada kasus Amerika Serikat
yang merebut Filipina dari tangan Spanyol untuk memperoleh bahan mentah
yang murah dan sekaligus dijadikan daerah pemasaran hasil-hasil
industri.
Alih Teknologi dan Kepentingan
Negara-negara baru yang telah merdeka terutama
di Asia dan Afrika membutuhkan pembangunan untuk kesejahteraan
rakyatnya. Untuk itu antara lain diperlukan teknologi, karena
negara-negara baru ini belum menguasai teknologi maka perlu melakukan
alih teknologi dari negaranegara maju. Di sisi lain bagi negara-negara
maju alih teknologi tersebut merupakan komoditi yang sangat
menguntungkan. Dari komoditi teknologi tinggi ini negara-negara maju
ini dapat menyumbang GNP negaranya. berkisar rata -rata sekitar 27%
hingga 460%
Bagi negara-negara maju komoditi teknologi
tinggi ini memiliki kepentingan strategis politik dan kepentingan
ekonomi. Kepentingan strategis politik dimaksudkan untuk membantu
sekutu-sekutu terutama kerja sama di bidang politik, pertahanan dan
militer. Sedangkan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai
materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! kepentingan ekonomi
dimaksudkan sebagai perlakuan negara maju terhadap negara berkembang
sebagai sumber penerimaan negaranya.
Alih Teknologi dan Kepentingan Negara Maju Kasus AS-Indonesia
Kepentingan negara maju seperti Amerika Serikat
melakukan alih teknologi kepada negara berkembang seperti Indonesia
mencakup kepentingan ekonomi dan strategik. Bagi negara maju, negara
pengimpor Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut! alih teknologi memiliki daya tarik,
pertama, Indonesia sebagai negara berpenduduk terpadat ke-5 di dunia
dapat dijadikan pangsa pasar yang potensial bagi komoditi teknologi
negara maju. Kedua, Indonesia memiliki kekayaan alam dan mineral, juga
memiliki iklim yang kondusif bagi penanaman modal asing. Ketiga, letak
geografis dan sikap politik Indonesia memiliki arti yang strategis.
Keempat, Indonesia memiliki pengaruh yang besar terhadap negara-negara
dunia ketiga lewat ASEAN. Non Blok, dan negara-negara muslim.
Selain Amerika Serikat negara maju lainnya yang
melakukan alih teknologi terhadap Indonesia adalah Jerman, dalam bidang
industri pesawat terbang.
Globalisasi dan Peran Teknologi
Era globalisasi tak terhindarkan lagi merasuk
ke semua masyarakatbangsa-bangsa di dunia. Sarana transportasi dan
komunikasi sangat mendukung arus globalisasi ini. Kebudayaan masyarakat
tidak lagi bersifat subsisten, tetapi sudah berubah ke arah orientasi
pasar.
Globalisasi, Alih Teknologi, dan Peranan Perusahaan Multinasional
Pertimbangan utama yang mendorong perusahaan
mengembangkan usahanya menjadi perusahaan multinasional adalah upah
tenaga kerja yang rendah, biaya pengangkutan yang rendah, sumber bahan
baku tersedia. cukup dan mudah diperoleh.
Di negara-negara berkembang. di mana perusahaan
itu mengembangkan usahanya, terdapat dua pandangan terhadap keberadaan
perusahaan multinasional, yaitu pertama, pandangan dari kaum
dependensia, dan kedua pandangan dari kaum modernis.
Alih Teknologi dan Kompetisi
Etos keihatu-tan sho membawa Jepang mampu
memelopori abad mikro elektronik. Produk teknologinya dirancang hemat
energi, hemat bahan baku, hemat waktu dan hemat ruang. Pelayanan yang
baik atas jasa purna jual, daya tarik rancangan dan mutu produk, dan
hubungan perburuhan yang mantap mendorong perusahaan manufaktur
transnasional Jepang mengalami pertumbuhan yang pesat.
Kendala yang dihadapi Jepang adalah upaya
menembus pasar dunia adalah (1) bahasa Jepang bukan bahasa yang banyak
dipakai. (2) jarak Jepang dengan pasar-pasar ekspor jauh.
Alih Teknologi Kuno Cina dan India
Hubungan dagang Indonesia kuno dengan Cina
lebih bersifat substitusi, sebab Indonesia kuno hanya menggantikan
beberapa komoditi perdagangan seperti yang dihasilkan oleh
negara-negara Asia Timur.
Sedangkan hubungan dagang Nusantara (nama
Indonesia dahulu) dengan India terjalin melalui perdagangan langsung.
Melalui hubungan dagang ini alih budaya dari India, seperti pengaruh
Hindu terjadi. Sekte Saiva Sidhanta memiliki pengaruh besar di Jawa dan
Bali. Orang India menyambut Nusantara (nama Indonesia dahulu) sebagai
pulau emas (Swarnadhipa) dan pulau perak (Jawadwipa).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar